Kamis, 5 September 2013 di gedung K301 diadakan kuliah Kapita Selekta yang diadakan oleh Teknik Mesin Universitas Indonesia, dengan tujuan memahami permasalahan industry dan permasalahan yang dihadapi secara umum; mata kuliah ini tidak memiliki mata kuliah prasyarat pengambilannya, sehingga bisa diikuti oleh mahasiswa Teknik Mesin, Teknik Perkapalan, Teknik Kimia UI, yang sudah menginjak semester 2 keatas. Kamis ini pembicaranya adalah Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer, DEA; ia adalah Guru Besar di Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang berkeahlian di bidang Konversi Energi. Seperti kebanyakan dosen Teknik Mesin, ia juga dosen yang suka humor dan berprestasi, dan sudah banyak bisnis teknologinya (teknopreneurship).
Tema yang dibahas kali ini cukup banyak, karena ini seperti celotehan dari Prof Raldi untuk penerus bangsa Indonesia ini. Tema pertama adalah tentang seni musik dalam kegiatan akademik. Sebagai orang yang suka musik Beliau menunjukan kepada kita para mahasiswa bagaimana peraturan main di penampilan musik klasik, kami para penonton harus datang memakai jas (berpakaian rapi) dan datang tidak boleh terlambat, karena pintu masuk ruang acara akan ditutup sampai penampilan berakhir, dan disaat permainan berlangsung para penonton harus diam untuk mendengarkan musik klasik yang dimainkan tanpa bantuan mic ataupun alat elektronik lainnya, suara musik ini sudah cukup diperbesar dengan bantuan perlengkapan di belakang pemain gitar klasik tersebut. Beliau bercita-cita dari saat remaja sebagai pemain band tetapi cita-cita beliau tidak sama dengan kehendak orang tuanya yang ingin beliau menjadi seorang engineer, walaupun begitu ia tetap bisa melakukan keduanya, walau diwaktu yang berbeda. Inti yang dimaksudkan oleh Prof. Raldi adalah jadilah apa yang menyenangkan diri Anda (bisa saja berkembang di akademik dan bisa juga di luar akademik); dan bercita-citalah sebesar-besarnya karena dengan disertai doa dan usaha, cita-cita kita akan terkabul disuatu saat nanti karena hanya Tuhan lah yang tahu waktunya. Komentar pribadi, saya setuju dengan apa yang dikatakan oleh Prof. Raldi dan ingin menambahkan tentang Tuhan akan memberi pada waktu yang tepat.
Tema kedua adalah tentang pesan kapita selekta ini adalah writing with blogging. Karena jaman sekarang ini teknologi sudah maju, maka nilai edukasi / akademis itu bernilai jika tertulis dalam suatu yang bisa dibaca oleh umum (baik buku, blog, koran). Beliau juga seorang blogger yang cukup aktif. Inti yang diberikan : tulislah apa yang bisa kita sharingkan kepada orang lain sehingga orang lain juga mengetahui kesalahan-kesalahan maupun keberhasilan-keberhasilan yang kita buat dan sudut pandang lain atau baru tentang suatu permasalahan. Komentar pribadi, saya juga dulu sering blogging, tetapi lama kelamaan hal itu berkurang dan sekarang dimulai dengan hal ini saya akan mulai post hasil kapita selekta setiap minggunya.
Tema ketiga adalah dunia bisnis dan profesi untuk Indonesia masa depan dan energy Indonesia tahun 2030. Beliau mengungkapkan kesalahan Indonesia dalam masalah pemerataan penduduk dilihat dari jumlah energy listrik yang didistribusi 80% adalah untuk Jawa, Madura, Bali dan sisanya baru ke lainnya. Diharapkan pemerataan ini dimulai dengan pemaanfaatan energy geothermal yang belum dimaanfatkan oleh Indonesia, yang sebagaimana kita ketahui Indonesia adalah termasuk Negara yang dilewati oleh ring of fire. Beliau juga mengungkapkan tentang dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk EBT (Energy Baru dan Terbarukan) tahun 2006 hanya 3% dan sampai tahun inipun masih bernilai yang sama. Diharapkan oleh beliau Indonesia dimasa yang akan datang bisa menyamakan nilai dana EBT sama dengan kebutuhan untuk minyak, batubara dan gas; agar Indonesia bisa bertahan bahkan maju karena negara kita ini kaya akan sumberdaya alamnya. Untuk memajukan Indonesia, Indonesia membutuhkan pemimpin yang jujur (tidak korupsi) maka bawahannya juga bisa dibenarkan secara hukum, seperti Jokowi-Ahok yang sudah mempraktekannya; dan juga Indonesia memang masih dikekang oleh Negara-negara asing, hal ini dibuat agar Indonesia tidak maju, untuk mengatasi ini Pemerintah harus mengembangkan usaha-usaha dalam negeri dengan bantuan dana, maupun membeli barang produk sendiri apalagi untuk teknopreneurship itu susah sekali untuk tetap bertahan apalagi jika tidak ada yang menyediakan dana. Komentar pribadi, untuk pemerataan hal ini bisa dibuat jika Indonesia dibuat Negara bagian(maksud saya masing-masing daerah harus mampu menghasilkan dana sendiri untuk daerahnya, maka mereka akan berusaha membuat lapangan kerja dan industry sendiri agar tidak memakan dana yang besar); untuk EBT saya setuju karena dengan riset-riset memajukan EBT tersebut Indonesia bisa menjadi Negara maju; untuk pemimpin yang jujur, saya setuju juga tetapi memang lebih baik lagi jika semua orang(atasan maupun bawahan) memiliki hati yang suci dan benar; untuk memajukan wirausahawan itu sangat benar, di Indonesia menurut saya masih sangat kurang pengusaha-pengusaha yang awalnya didanai oleh pemerintah.
Pesan tambahan dari Prof. Raldi adalah masalah tepat waktu, hal ini bisa dilihat dari Negara-negara yang maju seperti Jepang, Singapur,dll. Mereka tidak pernah main-main dengan waktu, telat sedikit saja Anda bisa kehilangan kesempatan bisnis Anda. Pesan lainnya yaitu, orang kaya pasti sombong, tetapi orang kaya sekali malah rendah hati, maka dari itu kita harus rendah hati dahulu biar nanti kaya raya 🙂
Kritik untuk Prof. Raldi: Terimakasih sudah membuka sudut pandang baru tentang apa yang terjadi di Indonesia, tetapi jangan cepat menyerahkan masalah itu kepada kita saja, Bapak juga masih bisa membenarkan Indonesia selama Bapak masih berkontribusi di Negara ini 😛
Saran untuk semua yang ikut kapsel maupun yang membaca post ini, lakukan semua yang diberitahukan Prof. Raldi, karena tujuannya baik dan bermanfaat bagi kita maupun sekitar (Negara).
[…] -0- Berikut ini addressnya. https://albertuschw.wordpress.com/2013/09/10/celotehan-prof-raldi/ […]